Selama di
Makkah, yang menjadi prioritas dakwah Nabi Muhammad adalah pada masalah-masalah
berikut:
Pada awal Masyarakat
Arab Jahiliyyah banyak terdapat suatu kepercayaan berbagai tuhan (Polypheisme),
seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang, penyembahan jin,
ruh, dan arwah nenek moyang, menyembah matahari, menyembah malaikat dan ajaran
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Sementara itu,
Islam datang dengan membawa ajaran tauhid, penyembahan dan permintaan hanyalah kepada Allah yang Maha Esa, tak
beranak dan tak diperanankan.
Begitu juga
dengan sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan. Kebudayaan Arab pra Islam
sangat dipengaruhi oleh mitologi dan ajaran-ajaran sesat lainnya, sedangkan Islam-lah
yang membawa peradaban atau kebudayaan
baru berdasarkan petunjuk Allah dan Al-Qur’an.
Nabi Muhammad
Saw mendapatkan tugas mengajak seluruh masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah
Saw, Tuhan yang Maha Esa.
Ajakan Nabi
Muhammad Saw.sangat bertentangan dengan
kondisi masyarakat Mekkah pada saat itu yang menyembah berhala. Karena mereka
beranggapan bahwa berhala, bulan, dan sebagainya yang patut disembah, Namun,
semua itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam bahwa Allah SWT. lah yang patut
di sembah.
Masyarakat Arab
pra Islam tidak percaya tentang kebenaran hari kebangkitan, hari pembalasan, sampai
ada diantara mereka banyak yang bertanya-tanya, mana mungkin tulang berulang yang
sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam
mengajarkan dan meperingatkan kepada manusia, bahwa dunia dunia ini hanya
sementara dan tempat yang abadi adalah akhirat.
Nabi Muhammad SAW.
memprioritaskan dakwahnya kepada ajakan untuk mempercayai adanya hari pembalas.
Mereka perlu menjaga kehidupannya untuk selalu sesuai dengan aturan dan
tuntutan Allah Swt. Setiap kebaikan akan mendapat balasan kebaikan.
Sebaliknya
setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setimpal. Nabi Muhammad SAW. berusaha
menyakinkan para pengikutnya akan janji Allah bagi orang yang beriman.
4. Merubah perilaku buruk masyarakat JahiliyahBaca Juga: Sikap Taat dibagi menjadi 3
Dalam tatanan
kehidupan sosial masyarakat Arab pra Islam terdapat pada suatu tradisi
yang melanggar etika (akhlak) dan hak asasi manusia: seperti perjudian,
minum-minuman keras, perampokan, perzinaan dan perbuatan yang melang gar hukum dan
tantanan social masyarakat.
Sementara Islam
selalu mengajarkan perbuatan yang terpuji, seperti menolong sesame manusia,
melarang melakukan fitnah, mengambil hak orang yang bukan miliknya sendiri,
melarang mabuk-mabukan, perzinaan, melarang penguburan bayi hidup-hidup dan
ajaran terpuji lainnya.
Kondisi
masyarakat Makkah yang terkenal dengan masa Jahiliyyah, bukan mereka bodoh
dalam intelektual, tapi mereka bodoh dalam prilaku yang cenderung merusak
tantanan sosial, dan tatatan pribadi. Mereka terbiasa melakukan judi,
pembunuhan dan meminum khamar.
Nabi Muhammad
secara bertahap merubah prilaku-prilaku mereka sehingga menjadi makhluk yang
baik dan benar. Nabi Muhammad mencontohkan dalam kehidupannya
sehari-hari.
Nabi Muhammad
sudah terkenal dengan Al-Amin sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
Masyarakat Mekkah mengakui akan kebaikan dan
kejujuran Nabi Muhammad Saw. Al-Quran mengabadikan akhlak Nabi Muhammad
dalam QS. al-Qalam [86] : 4.
Artinya
: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Di dalam
kehiduapan masyarakat Arab pra-Islam terdapat tradisi perbudakan manusia. Jual
beli budak meruapakah hal biasa. Perbuatan itu mereka lakukan tanpa
penyesalan seolah tanpa dosa. Sedangkan Islam mengajarkan manusia itu sama
derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. Kehadiran Islam justru untuk
mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir miskin.
Perbedaan inilah pada akhirnya membawa benturan antara masyarakat Arab kafir
dan mukmin di tanah Arab Makkah.
Selain itu,
tradisi yang melanggar hak asasi manusia adalah menganggap wanita sebagai
aib keluarga. Kebiasaan membunuh dan mengubur anak wanita menjadi alat
untuk menghilangkan aib keluarga. Islam datang untuk memuliakan dan mengangkat derajat wanita pada
posisi yang tinggi dan terhormat.
Artikel Terkait:
Kegiatan Rasulullah SAW pada saat membina masyarakat Makkah sebelum IslamKepercayaan masyarakat Makkah sebelum Islam
Cukup Sekian artikel hari ini tentang Prioritas Dakwah Nabi Muhammad Saw saat di Makkah semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa share kebaikan kepada orang lain! SHARE SHARE SHARE !!!
Artikel yang sangat menarik. Bisa buat belajar bagaimana perjuangna nabi Muhammad ketika awal dakwah.
ReplyDelete